Kedudukan Supervisor
Dalam struktur organisasi yang berlaku umum, jenjang hierarki supervisor berada di bawah manajer madya dan di atas karyawan pelaksana (staf). Berdasarkan bagan organisasi ini secara sederhana dapat dijelaskan masing-masing tugas dan kewajibannya sebagai berikut:
Eksekutif (direktur utama, para direktur, vice president) mempunyai tugas utama sebagai perancang sekaligus menentukan arah perusahaan. Para eksekutif ini bermain pada ranah strategi dan rencana perusahaan.
Dalam struktur organisasi yang berlaku umum, jenjang hierarki supervisor berada di bawah manajer madya dan di atas karyawan pelaksana (staf). Berdasarkan bagan organisasi ini secara sederhana dapat dijelaskan masing-masing tugas dan kewajibannya sebagai berikut:
Eksekutif (direktur utama, para direktur, vice president) mempunyai tugas utama sebagai perancang sekaligus menentukan arah perusahaan. Para eksekutif ini bermain pada ranah strategi dan rencana perusahaan.
Manajer mempunyai tanggung jawab
sebagai penerjemah strategi dan visi yang ditetapkan para eksekutif. Mereka
bertugas menterjemahkan strategi menjadi program-program harian, mingguan atau
bulanan seperti yang ditetapkan eksekutif. Para manajer dalam menerjemahkan
strategi perusahaan ini langsung berhubungan dengan para supervisor. Mereka
mempunyai kewajiban untuk mengarahkan, mengendalikan, mengevaluasi hingga
memberi motivasi supervisor agar semua rencana dapat dijalankan.
Supervisor adalah orang yang
berhubungan langsung dengan manajer. Namun dalam konteks tanggung jawab,
supervisor mempunyai tugas yang tidak kalah berat. Dalam banyak kasus,
supervisor memiliki tugas yang strategis karena langsung terjun di lapangan
melaksanakan semua rencana dari manajer. Supervisor memiliki bawahan yang dalam
struktur organisasi disebut karyawan non manajerial atau staf. Dalam beberapa
industri ada pula supervisor yang tidak mempunyai staf.
Hal ini menyebabkan supervisor
mempunyai kedudukan istimewa di dalam perusahaan. Bersama dengan para staf, supervisor
menentukan selesai tidaknya pekerjaan (proyek) yang menjadi rencana strategis
perusahaan. Ia mengetahui betul seluk-beluk pekerjaan yang harus selesai sesuai
jadwal beserta dinamika yang ada di lapangan. Dalam hal ini supervisor harus
menangani dua hal langsung : tugas-tugas dari manajernya sekaligus mengelola
anak buahnya supaya tetap dalam kondisi prima bekerja dan menjaga keutuhan tim.
Dengan posisi di antara manajer dan
staf, seorang supervisor harus mampu berperan optimal. Ibarat jembatan, ia
harus mampu menjembatani kepentingan manajemen dan kepentingan staf sebagai
pelaksana tugas di lapangan.
Selain diibaratkan sebagai jembatan,
supervisor juga bisa diilustrasikan semacam burger. Roti paling atas adalah
pihak manajemen perusahaan, sedangkan roti paling bawah adalah para staf.
Antara dua roti ini berisi aneka isi yang merupakan inti dari burger. Isi
tersebut antara lain daging, sayuran, bumbu, saus, dan sejenisnya. Jika aneka
isi tersebut dikeluarkan, tak ayal lagi benda tersebut hanyalah sepotong roti.
Ilustrasi ini menjelaskan betapa
pentingnya posisi supervisor dalam sebuah perusahaan. Apabila isi dari
perusahaan yang tak lain adalah supervisor dikeluarkan, maka perusahaan tak
ubahnya roti tanpa rasa. Namun seperti halnya dengan burger, supervisor ini
bisa berharga murah, sedang, atau mahal. Ada burger seharga lima ribu sampai
sepuluh ribu rupiah dan dijajakan di pinggir jalan. Namun ada lagi burger yang
berharga hingga ratusan ribu dan hanya dijual di tempat-tempat khusus seperti
hotel bintang lima. Supervisor bernilai tinggi dan berkinerja prima sehingga
seperti burger yang dijual di hotel bintang lima apabila ia paham dan piawai
dalam mengimplementasikan peran dirinya sebagai supervisor.
Peran Supervisor
Secara garis besar peran supervisor dapat dijelaskan sebagai berikut:
Secara garis besar peran supervisor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebagai Pemimpin dan Manajer.
Supervisor tidak hanya me-manage (mengelola), tapi juga memimpin
Supervisor tidak hanya me-manage (mengelola), tapi juga memimpin
(mengarahkan, memotivasi, membina, memberdayakan), agar anak buah
mampu bekerja
sesuai dengan apa yang telah ditentukan. Dalam hal ini
supervisor memainkan dua
peran sekaligus. Ibarat dua tangan,mengelola
adalah tangan kiri, sedangkan
memimpin adalah tangan kanan. Agar bisa
bekerja optimal kedua tangan ini harus
difungsikan sekaligus sehingga
bisa saling mengisi dan bekerja sama.
2. Barisan terdepan dari manajemen
yang berhadapan langsung dengan
pelaksana.
Supervisor merupakan wakil dari manajemen sebagai pemimpin pelaksana
tugas di
lapangan. Supervisor bertanggung jawab mengamankan dan
melaksanakan keputusan
manajemen. Dalam hal ini Supervisor bekerja
sama dengan para bawahannya. Semua
kejadian maupun tantangan-
tantangan di lapangan, baik itu karena persoalan
pengelolaan sumber daya
non manusia (manajerial) mau pun karena anak buah (kepemimpinan)
menjadi tanggung jawabnya.
3. Supervisor melaksanakan semua
sistem manajerial seperti manajer di level
atasnya.
Entah apa pun sistem manajemen yang dipakai (bisa PDCA – plan, do,
Entah apa pun sistem manajemen yang dipakai (bisa PDCA – plan, do,
check,
act, atau POAC –planning, organizing, actuating, controlling),
supervisor harus
mampu menjalankan sistem manajemen tersebut. Sistem
manajemen akan menolong
supervisor dalam menyelesaikan tanggung
jawabnya. Dengan sistem manajemen yang
dipakai seperti sistem
manajemen level di atasnya, maka koordinasinya akan
menjadi efektif dan
efisien.
4. Mewakili nama perusahaan dalam
berbagai interaksi sosial, sehingga wajib
menjaga citra diri dan perusahaan.
Perusahaan tidak hidup dalam sebuah ruang hampa sosial. Artinya
Perusahaan tidak hidup dalam sebuah ruang hampa sosial. Artinya
perusahaan
hidup dan beinteraksi dengan lingkungan sosial. Tak pelak lagi
sebagai orang
yang terjun langsung di lapangan, supervisor sering
bersinggungan dengan
lingkungan sosialnya. Ketika interaksi terjadi,
supervisor harus mampu menjaga
citra dirinya, yang tak lain merupakan
pantulan dari citra perusahaan. Alhasil
baik buruknya citra perusahaan di
mata lingkungan sosialnya diwakili oleh baik
buruknya citra supervisor.
Supervisor sebagai Manajer dan
Pemimpin.
Dalam diri supervisor melekat dua peran dan aktivitas yang tidak bisa dilepas yaitu sebagai manajer sekaligus sebagai pemimpin. Manajer diartikan sebagai ‘pengelola’ yang sifatnya berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang sudah menjadi deskripsi pekerjaannya.
Dalam diri supervisor melekat dua peran dan aktivitas yang tidak bisa dilepas yaitu sebagai manajer sekaligus sebagai pemimpin. Manajer diartikan sebagai ‘pengelola’ yang sifatnya berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang sudah menjadi deskripsi pekerjaannya.
Dalam berbagai industri maupun divisi,
tidak setiap supervisor memiliki anak buah. Supervisor ini bekerja sendiri dan
apabila membutuhkan bantuan maka si supervisor akan ‘meminjam’ anak buah
supervisor lainnya. Lantaran tidak memiliki anak buah, rentang kendali
pekerjaan supervisor langsung bertanggung jawab kepada atasannya. Walaupun
demikian supervisor tetap harus memerankan dirinya sebagai pemimpin.
Kepemimpinan melekat kepada supervisor, entah itu hanya memiliki anak buah
satu, sepuluh, hingga ratusan. Kepemimpinan tidak sekedar mengelola anak buah.
Kepemimpinan juga berarti mampu memberi inspirasi kepada
orang lain yang ada di sekitarnya.
Secara umum, peran dan tanggung jawab
Manajer dan Pemimpin seperti berikut:
Manajer
- Adalah jabatan, ada Surat Keputusan (SK) dari perusahaan
- Bekerja pada Sistem, Prosedur, Administrasi (berdasar pada deskripsi
pekerjaan)
- Melakukan perencanaan rutin dengan ruang lingkung terbatas
- Bergantung pada pengawasan
- Memiliki pandangan jangka pendek
- Menjual produk dan jasa yang konkret
- Menjiplak pada apa yang telah dijalankan
- Kekuasaan untuk stabilitas, menjamin kepastian & mengontrol perilaku anak
- Melakukan perencanaan rutin dengan ruang lingkung terbatas
- Bergantung pada pengawasan
- Memiliki pandangan jangka pendek
- Menjual produk dan jasa yang konkret
- Menjiplak pada apa yang telah dijalankan
- Kekuasaan untuk stabilitas, menjamin kepastian & mengontrol perilaku anak
buah
- Melakukan hal-hal secara benar
- Melakukan hal-hal secara benar
Pemimpin
- Tidak sekedar jabatan, namun semangat/jiwa/spirit yang melekat dalam diri
- Tidak sekedar jabatan, namun semangat/jiwa/spirit yang melekat dalam diri
orang
- Memberikan visi, tujuan, arah organisasi jangka panjang
- Menjelaskan wawasan masa depan yang perlu dicapai melalui kerja sama
- Menyemangati, mendorong, dan memberdayakan anak buah
- Menjual produk dan jasa yang konkret
- Fokus pada sumber daya manusia
- Menginspirasi kepercayaan
- Menciptakan hal-hal baru
- Kekuasaan untuk memelihara fleksibilitas & memulai perubahan
- Melakukan hal-hal yang benar
- Memberikan visi, tujuan, arah organisasi jangka panjang
- Menjelaskan wawasan masa depan yang perlu dicapai melalui kerja sama
- Menyemangati, mendorong, dan memberdayakan anak buah
- Menjual produk dan jasa yang konkret
- Fokus pada sumber daya manusia
- Menginspirasi kepercayaan
- Menciptakan hal-hal baru
- Kekuasaan untuk memelihara fleksibilitas & memulai perubahan
- Melakukan hal-hal yang benar
Manakah yang lebih penting bagi
supervisor, peran sebagai Manajer atau Pemimpin? Semuanya penting bergantung
pada konteks dan peristiwanya. Ibarat koin Manajer dan Pemimpin merupakan dua
sisi mata koin yang tidak terpisahkan. Semua memberi atribut sendiri-sendiri
sesuai dengan fungsinya. Manajer dan Pemimpin juga ibarat seperti dua tangan
kita kiri dan kanan. Semua memiliki peran dan saling melengkapi. Tidak ada yang
lebih penting, lebih berguna & lebih produktif. Jika digunakan keduanya
secara benar maka kedua tangan ini akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.
Demikian juga fungsi Manajer dan Pemimpin yang ada pada diri supervisor.
Apabila tepat menggunakanya supervisor akan jauh lebih produktif ketimbang
berfokus pada salah satu peran saja.
sumber : http://www.quickstart.co.id/peran-tanggungjawab-supervisor/
1 komentar:
sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih banyak..
Sharing Pengetahuan juga iach d blog saya..
http://cpchenko.blogspot.com
Salam Sukses!!!
Posting Komentar