Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Selasa, 20 Maret 2012

Peran dan Tanggung Jawab Supervisor

Peran & tanggung jawab supervisor



Kedudukan Supervisor
Dalam struktur organisasi yang berlaku umum, jenjang hierarki supervisor berada di bawah manajer madya dan di atas karyawan pelaksana (staf). Berdasarkan bagan organisasi ini secara sederhana dapat dijelaskan masing-masing tugas dan kewajibannya sebagai berikut:
Eksekutif (direktur utama, para direktur, vice president) mempunyai tugas utama sebagai perancang sekaligus menentukan arah perusahaan. Para eksekutif ini bermain pada ranah strategi dan rencana perusahaan.

Manajer mempunyai tanggung jawab sebagai penerjemah strategi dan visi yang ditetapkan para eksekutif. Mereka bertugas menterjemahkan strategi menjadi program-program harian, mingguan atau bulanan seperti yang ditetapkan eksekutif. Para manajer dalam menerjemahkan strategi perusahaan ini langsung berhubungan dengan para supervisor. Mereka mempunyai kewajiban untuk mengarahkan, mengendalikan, mengevaluasi hingga memberi motivasi supervisor agar semua rencana dapat dijalankan.

Supervisor adalah orang yang berhubungan langsung dengan manajer. Namun dalam konteks tanggung jawab, supervisor mempunyai tugas yang tidak kalah berat. Dalam banyak kasus, supervisor memiliki tugas yang strategis karena langsung terjun di lapangan melaksanakan semua rencana dari manajer. Supervisor memiliki bawahan yang dalam struktur organisasi disebut karyawan non manajerial atau staf. Dalam beberapa industri ada pula supervisor yang tidak mempunyai staf.

Hal ini menyebabkan supervisor mempunyai kedudukan istimewa di dalam perusahaan. Bersama dengan para staf, supervisor menentukan selesai tidaknya pekerjaan (proyek) yang menjadi rencana strategis perusahaan. Ia mengetahui betul seluk-beluk pekerjaan yang harus selesai sesuai jadwal beserta dinamika yang ada di lapangan. Dalam hal ini supervisor harus menangani dua hal langsung : tugas-tugas dari manajernya sekaligus mengelola anak buahnya supaya tetap dalam kondisi prima bekerja dan menjaga keutuhan tim.

Dengan posisi di antara manajer dan staf, seorang supervisor harus mampu berperan optimal. Ibarat jembatan, ia harus mampu menjembatani kepentingan manajemen dan kepentingan staf sebagai pelaksana tugas di lapangan.

Selain diibaratkan sebagai jembatan, supervisor juga bisa diilustrasikan semacam burger. Roti paling atas adalah pihak manajemen perusahaan, sedangkan roti paling bawah adalah para staf. Antara dua roti ini berisi aneka isi yang merupakan inti dari burger. Isi tersebut antara lain daging, sayuran, bumbu, saus, dan sejenisnya. Jika aneka isi tersebut dikeluarkan, tak ayal lagi benda tersebut hanyalah sepotong roti.
Ilustrasi ini menjelaskan betapa pentingnya posisi supervisor dalam sebuah perusahaan. Apabila isi dari perusahaan yang tak lain adalah supervisor dikeluarkan, maka perusahaan tak ubahnya roti tanpa rasa. Namun seperti halnya dengan burger, supervisor ini bisa berharga murah, sedang, atau mahal. Ada burger seharga lima ribu sampai sepuluh ribu rupiah dan dijajakan di pinggir jalan. Namun ada lagi burger yang berharga hingga ratusan ribu dan hanya dijual di tempat-tempat khusus seperti hotel bintang lima. Supervisor bernilai tinggi dan berkinerja prima sehingga seperti burger yang dijual di hotel bintang lima apabila ia paham dan piawai dalam mengimplementasikan peran dirinya sebagai supervisor.

Peran Supervisor
Secara garis besar peran supervisor dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sebagai Pemimpin dan Manajer.
    Supervisor tidak hanya me-manage (mengelola), tapi juga memimpin  
    (mengarahkan, memotivasi, membina, memberdayakan), agar anak buah 
    mampu bekerja sesuai dengan apa yang telah ditentukan. Dalam hal ini 
    supervisor memainkan dua peran sekaligus. Ibarat dua tangan,mengelola 
    adalah tangan kiri, sedangkan memimpin adalah tangan kanan. Agar bisa 
    bekerja optimal kedua tangan ini harus difungsikan sekaligus sehingga 
    bisa saling mengisi dan bekerja sama.

2. Barisan terdepan dari manajemen yang berhadapan langsung dengan  
    pelaksana.
    Supervisor merupakan wakil dari manajemen sebagai pemimpin pelaksana 
    tugas di lapangan. Supervisor bertanggung jawab mengamankan dan  
    melaksanakan keputusan manajemen. Dalam hal ini Supervisor bekerja 
    sama dengan para bawahannya. Semua kejadian maupun tantangan-
    tantangan di lapangan, baik itu karena persoalan pengelolaan sumber daya 
    non manusia (manajerial) mau pun karena anak buah (kepemimpinan
    menjadi tanggung jawabnya.

3. Supervisor melaksanakan semua sistem manajerial seperti manajer di level 
    atasnya.
    Entah apa pun sistem manajemen yang dipakai (bisa PDCA – plan, do, 
    check, act, atau POAC –planning, organizing, actuating, controlling), 
    supervisor harus mampu menjalankan sistem manajemen tersebut. Sistem 
    manajemen akan menolong supervisor dalam menyelesaikan tanggung 
    jawabnya. Dengan sistem manajemen yang dipakai seperti sistem 
    manajemen level di atasnya, maka koordinasinya akan menjadi efektif dan 
    efisien.

4. Mewakili nama perusahaan dalam berbagai interaksi sosial, sehingga wajib 
    menjaga citra diri dan perusahaan.
    Perusahaan tidak hidup dalam sebuah ruang hampa sosial. Artinya   
    perusahaan hidup dan beinteraksi dengan lingkungan sosial. Tak pelak lagi 
    sebagai orang yang terjun langsung di lapangan, supervisor sering 
    bersinggungan dengan lingkungan sosialnya. Ketika interaksi terjadi, 
    supervisor harus mampu menjaga citra dirinya, yang tak lain merupakan 
    pantulan dari citra perusahaan. Alhasil baik buruknya citra perusahaan di  
    mata lingkungan sosialnya diwakili oleh baik buruknya citra supervisor.

Supervisor sebagai Manajer dan Pemimpin.
Dalam diri supervisor melekat dua peran dan aktivitas yang tidak bisa dilepas yaitu sebagai manajer sekaligus sebagai pemimpin. Manajer diartikan sebagai ‘pengelola’ yang sifatnya berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang sudah menjadi deskripsi pekerjaannya.

Dalam berbagai industri maupun divisi, tidak setiap supervisor memiliki anak buah. Supervisor ini bekerja sendiri dan apabila membutuhkan bantuan maka si supervisor akan ‘meminjam’ anak buah supervisor lainnya. Lantaran tidak memiliki anak buah, rentang kendali pekerjaan supervisor langsung bertanggung jawab kepada atasannya. Walaupun demikian supervisor tetap harus memerankan dirinya sebagai pemimpin. Kepemimpinan melekat kepada supervisor, entah itu hanya memiliki anak buah satu, sepuluh, hingga ratusan. Kepemimpinan tidak sekedar mengelola anak buah. Kepemimpinan juga berarti mampu memberi inspirasi kepada orang lain yang ada di sekitarnya.

  Secara umum, peran dan tanggung jawab Manajer dan Pemimpin seperti berikut:
  
  Manajer
- Adalah jabatan, ada Surat Keputusan (SK) dari perusahaan
- Bekerja pada Sistem, Prosedur, Administrasi (berdasar pada deskripsi 
  pekerjaan)
- Melakukan perencanaan rutin dengan ruang lingkung terbatas
- Bergantung pada pengawasan
- Memiliki pandangan jangka pendek
- Menjual produk dan jasa yang konkret
- Menjiplak pada apa yang telah dijalankan
- Kekuasaan untuk stabilitas, menjamin kepastian & mengontrol perilaku anak 
  buah
- Melakukan hal-hal secara benar

  Pemimpin
- Tidak sekedar jabatan, namun semangat/jiwa/spirit yang melekat dalam diri 
  orang
- Memberikan visi, tujuan, arah organisasi jangka panjang
- Menjelaskan wawasan masa depan yang perlu dicapai melalui kerja sama
- Menyemangati, mendorong, dan memberdayakan anak buah
- Menjual produk dan jasa yang konkret
- Fokus pada sumber daya manusia
- Menginspirasi kepercayaan
- Menciptakan hal-hal baru
- Kekuasaan untuk memelihara fleksibilitas & memulai perubahan
- Melakukan hal-hal yang benar

Manakah yang lebih penting bagi supervisor, peran sebagai Manajer atau Pemimpin? Semuanya penting bergantung pada konteks dan peristiwanya. Ibarat koin Manajer dan Pemimpin merupakan dua sisi mata koin yang tidak terpisahkan. Semua memberi atribut sendiri-sendiri sesuai dengan fungsinya. Manajer dan Pemimpin juga ibarat seperti dua tangan kita kiri dan kanan. Semua memiliki peran dan saling melengkapi. Tidak ada yang lebih penting, lebih berguna & lebih produktif. Jika digunakan keduanya secara benar maka kedua tangan ini akan menghasilkan pekerjaan yang optimal. Demikian juga fungsi Manajer dan Pemimpin yang ada pada diri supervisor. Apabila tepat menggunakanya supervisor akan jauh lebih produktif ketimbang berfokus pada salah satu peran saja.


sumber http://www.quickstart.co.id/peran-tanggungjawab-supervisor/ 

1 komentar:

sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih banyak..

Sharing Pengetahuan juga iach d blog saya..
http://cpchenko.blogspot.com

Salam Sukses!!!

Posting Komentar